Oleh: Maria Ekaristi & Agung Bawantara Pasca-gempa dan tsunami di Jepang, sebanyak 1.200 kamar hotel dibatalkan pemesananya oleh wisatawan Jepang. Hal ini diungkapan oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali, Ida Bagus Subhiksu, kepada pers beberapa waktu lalu. Penurunan kunjungan wisatawan dari negeri matahari terbit itu menyusul kemerosotan kunjungan akibat krisis ekonomi global yang menurun secara signifikan yakni sebesar 20 persen disbanding kunjungan pada tahun sebelumnya. Menurut Subhiksu, penurunan kunjungan tersebut berawal sejak 2008.
Sementara menurut Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Ngurah Wijaya, penurunan wisatawan Jepang terlihat mulai tahun 2009, saat jumlah kunjungan turun dari 400.000 wisatawan menjadi sekitar 300.000 wisatawan pada 2010. Tahun ini, akibat bencana gempa dan tsunami, diprediksikan tingkat kunjungan wisatawan Jepang ke Bali akan mengalami penurunan hingga 25 persen.
Akibat merosotnya kunjungan turis Jepang tersebut, Perry Markus, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memperkirakan terjadi kerugian akumulatif sebesar Rp 1,7 miliar bagi Bali. Angka tersebut, menurut Perry diperoleh dengan mengalikan pembatalan 1.308 kamar dan harga rata-rata kamar hotel bintang tiga dan lima sebesar Rp 750 ribu per malam di sekitar Kuta, Nusa Dua, Tuban, dan Sanur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar