BALI: Jelang Tutup tahun di Pasar Ikan Kedonganan

Oleh : Agung Bawantara & Maria Ekaristi

Tanggal 31 Desember, hari terakhir di tahun 2010, suasana di Pasar Ikan Kedonganan, Kuta Selatan, sangat ramai. Ratusan orang bertandang ke pasar di tepi pantai itu untuk mendapatkan ikan, baik yang segar maupun yang sudah matang, untuk pesta penyambutan Tahun Baru 2011. Keramian ini terjadi sejak pukul tujuh pagi. Para pengunjung datang silih berganti. Ada yang datang mengendarai mobil, ada pula yang dengan sepeda motor.

Tentu saja para pedagang ikan di pasar ikan itu panen rejeki karenanya. Sekadar contoh, Wayan Tresna yang sehari-hari melayani jasa pemanggangan ikan mendapat orderan hingga 600 ekor! Itu baru hingga siang hari. Menurut pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jika tidak hujan, hingga petang ia bisa mendapat hingga 1000 ekor! Padahal, hari biasa order yang ia peroleh hanya berkisar 50 – 100 ekor saja.

Ongkos panggang per ekor ikan sebesar Rp 9 ribu dan untuk cumi-cumi atau kepiting Rp. 12 ribu per kilogram. Itu sudah termasuk bumbu panggang. Jadi dalam sehari, Tresna bisa menangguk sekitar Rp. 10 juta.

Pasar Ikan Kedonganan memang dikenal sebagai pasar pemasok ikan segar untuk kawasan Denpasar dan Badung. Dari situlah pedagang ikan di kedua wilayah tadi mendapat berbagai jenis ikan untuk dijual dalam bentuk segar atau pun olahan. Di hari biasa, harga ikan tentu tak semahal di hari penutupan tahun, di mana harga kakap perak Rp 35ribu per kilogram, cumi Rp 30ribu per kilogram, tuna Rp 12,500 per ekor.

Tak hanya berbagai jenis ikan tersedia
di pasar tersebut. Bahan bumbu seperti tomat, cabai, sereh, bahkan terasi juga anda dapatkan di situ. Kalau tak sempat membuatnya, anda dapat membeli bumbu yang sudah matang. Bumbu itu tersedia dalam kemasan plastik dengan harga Rp 5 ribu per bungkus.

Penjepit ikan, pemanggangan serta kuas pengoles bumbu juga tersedia di sana. Begitu pula arengnya. Sebungkus areng dibandrol dengan harga Rp5 ribu.